Ziarah Panjang Menembus Rimba Dunia Mengeluarkan Keringat, Air Mata dan Darah". Disitulah perwujudan kreasi kebudayaan dan pradaban yang berpapasan dengan Tuhan yang abadi.

Kamis, 26 Maret 2015

LAPORAN UJIAN AKHIR SENI BUDAYA KELAS XII SMA PGRI CISAAT Tahun Ajaran 2014-2015

LAPORAN KEGIATAN PEMENTASAN TEATER
”Keong Madu vs Keong Racun”
Guru Mata Pelajaran :Usep Wahidin Muslim, S.Ag
 





  
DisusunOleh :

·   Ade Risma
·   Dani
·   Imas
·   Nurhasanah
·   Sunsun
·   Tini Sumartini
·   Ujang Isap

SMA PGRI CISAAT

Jl. Kalaparea KM. 05 RT. 03/09 Desa Kalaparea Kec. Nagrak
Kab. Sukabumi 43356




 


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Pementasan Teater “KEONG MADU VS KEONG RACUN” yang dilaksanakan di Gedung Laboratorium SMA PGRI CISAAT. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah penulis laksanakan.
Dengan selesainya pementasan seni ini, maka izinkan kami mengucapkan terimakasih  kepada bapak guru kami yang telah membimbing teman-teman seperjungan di kelas. Semua yang terlibat dalam pementasan teater yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Kalaparea, Maret 2015


Penyusun




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.
  1. LATAR BELAKANG
  2. DASAR PEMIKIRAN
  3. KONSEP GARAPAN
  4. TUJUAN.
  5. SASARAN
  6. MANFAAT
  7. WAKTU PELAKSANAAN PEMENTASAN TEATER  “KEONG MADU VS KEONG RACUN”
  8. PROGRAM KEGIATAN.

BAB 2 DESKRIPSI HASIL PELAKSANAAN PEMENTASAN TEATER
BAB 3 PENUTUP
  1. KESIMPULAN.
  2. SARAN

LAMPIRAN (DOKUMENTASI) 




BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Negara Indonesia terdiri dari beragam seni dan budaya yang masing-masing mempunyai karakter dan ciri khas masing-masing dari berbagai suku bangsanya yang perlu dijaga kelestariannya. Pengetahuan dan kecintaan masyarakat terhadap suatu kesenian dan kebudayaan akan timbul apabila dapat berapresiasi dengan kesenian dan kebudayaan itu sendiri, meskipun dalam perjalananya sering menemui hambatan.
Indonesia dikenal dengan Negara yang penuh akan kesenian dan budaya. Kesenian tersebut antara lain berupa  seni  teater, seni musik, seni rupa dan seni  tari. Seni-seni  tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Hal inilah yang mampu memperkaya kesenian dan kebudayaan di Indonesia.
Namun pada akhir-akhir ini kebudayaan tersebut mulai pudar dikalangan  remaja Indonesia. Banyak diantara mereka yang tidak mengetahui kebudayaan milik bangsa mereka sendiri. Mereka lebih mengenal kebudayaan asing dibanding kebudayaan Indonesia. Hal ini dikarenakan tidak adanya upaya untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada mereka. Dalam menyikapi persoalan tersebut kami selaku pelajar memberikan salah satu alternatif pada ujian akhir (praktek mata pelajaran seni budaya) dengan kegiatan mementaskan sebuah pagelaran seni budaya. Untuk itu, kami tertarik untuk memperkenalkan contoh-contoh dari kebudayaan Indonesia yang berupa teater, musik, seni rupa dan tari yang dikemas menjadi satu melalui pagelaran seni ini yang berjudul “Keong Madu vs Keong Racun”. Kami berharap dengan diadakannya pagelaran ini dapat memperkenalkan pada para remaja mengenai kebudayaan Indonesi.

B.    DASAR PEMIKIRAN

Teater berjudul Keong Madu vs Keong Racun ini diadaptasi dari kisah Bawang Merah dan Bawang Putih dari Jawa Barat. Kisah Bawang Merah dan Bawang Putih berisi tentang kejahatan yang dapat dikalahkan oleh kebenaran, sehingga hal itulah yang membuat kami tertarik untuk mengangkat cerita ini.

C.     KONSEP GARAPAN
      
       1.      Judul
             Adapun teater ini berjudul “Keong Madu vs Keong Racun”.

       2.      Tema
             Tema yang terdapat pada teater ini adalah percintaan

       3.      Tata Musik (iringan)

             Pada teater ini menggunakan iringan musik berupa band dan dangdut. Adalah :
             a.      Babak 1 : Aku Tak Biasa (Syahrini)
              Keong Racun (Sinta dan Jojo)
              Hancur-hancur Hatiku (Olga Syaputra)
             b.      Babak 2 : Bunda (Melly Goeslow)
             c.       Babak 3 : Ratapan Anak Tiri (Iis Dahlia)

4.      Karakter Tokoh

1.    Ayah                     : Tegas, penyayang
2.    Keong Madu         : Baik hati, penyabar, lemah lembut
3.    Keong Racun        : Bermuka dua, iri hati, licik, judes
4.    Luna Mayak          : Judes, bermuka dua, iri hati, licik
5.    Pangeran               : Tegas, berwibawa, suka menolong
6.    Priyanti                  : Peri perempuan yang jahat, suka menghasut
7.    Priyanto              : Peri laki-laki yang lemah gemulai seperti perempuan,   baik hati dan suka menolong
8.    Pedagang Sayur      :Sombong, cerewet, judes
9.    Pengawal                :Blo’on,setia terhadap pangeran, patuh, dan sigap   menjaga pangeran

5.      Artistik
a.      Oprator Musik ( pemutar musik)
Oprator musik ini dengan menggunakan tata rias dan busana yang digunakan adalah kostum sekolah.
b.      Tata Rias
semua anggota menggunakan busana yang berbeda-beda terdiri dari kebaya dan seragam sekolah.
c.       Tata Rupa (properti)
     Babak 1: Foto ibu kandung Keong Madu, Kursi, Koper, peralatan mengepel, dan    tongkat peri, bunga.
Babak 2 : Meja, sayuran, dan dompet Keong Madu.
Babak 3 : Majalah, Kursi, tongkat peri dan makanan.

D.    TUJUAN

Adapun tujuan diselenggarakannya pagelaran seni ini adalah :
o   Sebagai syarat pengambilan nilai mata pelajaran seni budaya
o   Sebagai hiburan

E.     SASARAN

Adapun sasaran yang ditujukan pada pagelaran seni ini adalah seluruh siswa/i SMA PGRI CISAAT.

F.     MANFAAT

      1.      Bagi Sekolah
            Pemenuhan ujian akhir/praktek
      2.      Bagi siswa

·      Kerjasama antar teman
·      Merumuskan perencanaan
·      Menambah ilmu pengetahuan

G.    WAKTU PELAKSANAAN

Pementasan teater dilaksanakan pada tanggal, 18 Mater 2015 pukul 09:30 s/d. 10:00 WIB.

H.     PROGRAM KEGIATAN
  1.   Pementasan teater yang berjudul “Keong Madu vs Keong Racun”



BAB 2
DESKRIPSI HASIL PEMENTASAN TEATER

Pementasan teater “Keong Madu vs Keong Racun”  telah dilaksanakan  pada tanggal 18 Maret 2015 pukul 09 : 30 s/d. 10 : 00 WIB di  Gedung Laboratorium SMA PGRI CISAAT diperakan oleh siswa/siswi  kelas XII IPS SMA PGRI CISAAT kelompok 2 diantaranya :
1).Ade Risma, 2).Dani, 3).Imas, 4). Nurhasanah, 5).Sunsun, 6).Tini Sumartini 7).Ujang Isap.
Meskipun dalam pementasan teater ini tidak dilengkapi dengan tarian dan iringan musik yang tidak sesuai dengan gerakan karena kurangnya persiapan tapi pementasan teater “Keong Madu vs Keong Racun” akhirnya berhasil mengundang penonton seluruh siswa-siswi SMA PGRI CISAAT dan mereka sangat antusias menyaksikan pementasan teater ini.
Pementasan teater “ keong madu vs keong racun “ diharapkan bermanfaat bagi siswa-siswi SMA PGRI CISAAT. Melalui pementasan teater ini, penulis bisa belajar seni tidak hanya melalui teori, tetapi juga perakteknya.



BAB 3
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Setelah pelaksanaan teater “keong madu vs keong racun” ini penulis mendapat banyak pengalaman dan kesimpulan dari isi cerita tersebut bahwa kejahatan itu bisa dikalahkan oleh kebenaran.

A.    SARAN
      Setiap akan melakukan pementasan teater atupun pementasan seni lainnya hendaknya melakukan persiapan sehingga apa yang dipentaskan mampu menghibur penonton.
            Mengaktifkan kembali kegiatan siswa melalui pagelaran atau pementasan seni sebagai media pembelajaran dan peraktik siswa.




Lampiran (dokumentsi)



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perkambangan Seni Budaya Dalam Blog Lain