LAPORAN
Pagelaran Drama Musikal "Maling Kundang"
Disusun untuk memenuhi tugas Praktek Mata Pelajaran Seni Budaya
Guru Bidang Studi : Usep Wahidin Muslim,
S.Ag
DisusunOleh
:
- Asep Saepul Rahman
- Anggi Suparingga
- Ayi Pitriani
- Ayu Hana W. A.
- Kiki Sulastri
- Nani Maryani
- Yulianti
SMA PGRI CISAAT
Jl. Kalaparea KM. 05 RT.
03/09 Desa Kalaparea Kec. Nagrak
Kab. Sukabumi 43356
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan laporan hasil Pagelaran Drama
Musikal yang berjudul “ Malin Kundang” walaupun masih banyak kekurangannya.
Penyusunan
laporan ini untuk memenuhi tugas Ujian Praktek Seni Budaya dan sebagai ajang
latihan untuk membuat laporan pagelaran pada masa mendatang.
Tugas
ini dapat terselesaikan karena adanya dukungan dari berbagai pihak oleh sebab
itu kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat.
Penyusun
mengharap kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan
penyusunan laporan Pagelaran pada masa mendatang.
Harapan
penyusun, semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya yang
berhubungan dengan pementasan seni drama.
Kalaparea Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- ALatar Belakang
- Tema
- Sinopsis
- Struktur Produksi
BAB II KONSEP GARAPAN PAGELARAN
- Persiapan
- B. Agenda Acara
- C. Pelaksanaan
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan
- Kritik dan Saran
Lampiran dan Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang dimuat dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1 yang berbunyi : “
Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia yang
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai –
nilai kebudayaan”.
Dari pernyataan ini mengandung maksud bahwa memajukan
kebudayaan nasional merupakan salah satu tujuan Negara dan pementasan drama merupakan salah satu
kebudayaan nasional yang perlu kita jaga dan kita lestarikan.
Menurut Agustinus Suyoto, S.Pd ( Guru Sastra Indonesia
) pengertian drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan dipentas
berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsure-unsur pembantu (
dekor, kostum, rias, lampu, music) serta disaksikan oleh penonton. Dari
pengertian itu dapat kita ambil kesimpulan bahwa hal-hal yang perlu
diperhatikan dan dinilai dari kualitas pementasan drama antara lain adalah isi
dialog tokoh, cara percakapan tokoh, gerak laku tokoh, dekorasi, kostum, rias,
music dan sebagainya.
Dalam laporan Hasil Pagelaran ini, penyusun ingin
mengkaji hasil Pagelaran Drama Musikal “ Malin Kundang” Rabu, 18 Maret 2015 di
SMA PGRI CISAAT yang dilakukan oleh Kelompok I Kelas XII/IPS dari segi
penampilan, Kostum, dekorasi, music, cerita, penokohan, penjiwaan pemain,
dialog antar tokoh, dan hal-hal yang menarik dari drama tersebut.
B. Tema
Pagelaran ini
kami beri tema : “ Pagelaran Drama Musikal “Malin Kundang”.
C. Sinopsis
Malin
Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari Minagkabau, Sumatera Barat.
adanya bukti batu kutukan Malin Kundang menjadikan nya petunjuk bahwa cerita
inin memang benar adanya. Cerita ini berkisah tentang seorang anak durhaka yang
dikutuk menjadi sebongkah batu.
Di suatu desa terpencil di pesisir pantai wilayah
Sumatera Barat, hiduplah sebuah keluarga nelayan. Mereka mempunyai seorang anak
bernama Malin Kundang.
Suatu hari, Malin Kundang ingin pergi merantau supaya
hidupnya lebih baik dan menjadi saudagar kaya agar ibunya tidak perlu bekerja
lagi untuk menafkahinya. Niat Malin Kundang mendapat tentangan dari ibunya,
mengingat ayah Malin tidak pernah kembali lagi setelah memutuskan merantau akan
tetapi setelah Malin meyakinkan bahwa ia akan segera kembali setelah ia sukses
menggapai impiannya membuat ibu Malin memberikan restunya. Malin menumpang
kapal milik seorang saudagar.
Singkat cerita Malin telah berhasil menjadi orang yang
kaya raya dan mempunyai seorang istri yang cantik. berita kesuksesan Malin
terdengar sampai ketelinga ibunya.
Suatu hari istri Malin ingin mengetahui daerah asal
Malin. Akhirnya Malin membawanya kekampung halaman tempat ia tinggal. Hingga
bertemu dengan seorang wanita tua yang tidak lain adalah ibunya. Ibu Malin
sangat yakin bahwa laki-laki yang di hadapannya adalah Malin. Namun, Malin
tidak mengakuinya bahwa ibunya telah meninggal dunia yang akhirnya Malin di
kutuk oleh ibunya menjadi batu.
D. Struktur Produksi
Penata Musik : Anggi Suparingga
Dekorasi dan Properti : Asep Saepul Rahman
Penokohan :
Dalang : Asep Saepul Rahman
Malin Kundang : Ayi Pitriyani
Ibu Malin :
Nani Maryani
Istri Malin :
Yuliyanti
Nakhoda :
Hilda Mailihaq
Malan : Ayu Hana Widia Astuti
Adik Ipar Malin : Kiki Sulastri
Pacar Adik Ipar Malin : Anggi Suparingga
BAB II
KONSEP GARAPAN PAGELARAN
A. Persiapan
1. Latihan :
Olah suara dan gerak
2. Pengadaan Properti :
Perahu dari kardus
3. Dekorasi :
-
4. Tata Busana :
- Kostum Dalang :
Jas, Sarung, Celana
- Kostum para pemain : Baju Kebaya, sarung, Iket, jas, selendang,
kerudung.
5. Tata Musik :
-
Lagu Naif : “ Posesif “
-
Lagu Armada : “ Mau Dibawa
Kemana”
-
Lagu Ebit G. Ade : “
Perjalanan Hidup “
-
Lagu Warteg Boys : “ Okelah
Kalau Begitu”
-
Lagu Smash : “ I Heart You “
-
Lagu Olga Syaputra : “
Hancur-hancur Hatiku”
-
Lagu Sheila On 7 : “Berhenti
Berharap”
-
Lagu Salahudin : “ Udin
Sedunia”
-
Lagu Rhoma Irama : “ Kramat”
B. Agenda Acara
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Keterangan
|
1.
|
Tahap
Persiapan :
Tahap I : Penentuan Tema
Tahap II : Pembuatan Naskah
Tahap III : Pembagian Tokoh
Tahap IV: Latiahan Olah Suara
Tahap V : Penyesuaian tata Musik dan drama
|
Senin-Selasa, 16-17 Maret 2015
|
|
2.
|
Gladi
Resik
|
Rabu, 18 Maret 2015
|
|
3.
|
Pelaksanaan
|
Rabu, 18 Maret 2015
|
C. Pelaksanaan
Pagelaran ini dilaksanakan pada Rabu, 18 Maret 2015 di
ruang Laboratorium IPA SMA PGRI CISAAT yang
berjalan dengan lancar. Namun ada beberapa kendala yang kami alami diantaranya:
para pemain kurang menguasai naskah, sehingga saat pementasan terkesan kurang
menarik karena ada beberapa pemain yang lupa dialog.
Dalam penataan musik ada beberapa kendala yang kami
alami di antaranya tidak adanya keselarasan antara musik dengan adegan pada
drama sehingga penonton terkesan bingung.
Dalam gerakan tari, kurangnya kekompakan dan gerakannya
terlalu monoton. Selain itu tidak adanya dekorasi ruangan atau tata panggung
dan kurangnya properti yang di butuhkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pagelaran
adalah sebuah pertunjunkan Karya seni, yang didalamnya terdapat unsur seni
tari, seni rupa, seni musik dan
unsur-unsur seni lainnya. Dalam hal ini kami telah mengangkat
Cerita Rakyat “Malin Kundang” sebagai tema pagelaran ini, yang dimodifikasi
menjadi Drama Musikal berunsur komedi.
B.
Kritik dan Saran
Akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan karena adanya dukungan dari berbagai pihak oleh sebab itu kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat.
Penyusun mengharap kritik
yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan penyusunan
laporan Pagelaran pada masa mendatang.
Harapan penyusun, semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya yang berhubungan dengan
pementasan seni drama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar