Ziarah Panjang Menembus Rimba Dunia Mengeluarkan Keringat, Air Mata dan Darah". Disitulah perwujudan kreasi kebudayaan dan pradaban yang berpapasan dengan Tuhan yang abadi.

Senin, 25 Maret 2013

TOPI PAIT

Tapa
Topi
Tapi
Pait
Topiku
Topi Toga
Topi tak ada
Kepalaku jadi pusing
Malum politik

SENI MEDIA PROPAGANDA

Secara historis seni budaya di Indonesia telah menjadi alat propagan kepentingan kelompok dari mulai zaman para wali sampai sekarang. Ini dilihat dari beberapa kasus sejarah seperti :

  1. Zaman Para Wali, dimana pada waktu itu seni menjadi media dakwah umat islam. Para Wali menggunakan seni untuk mengjak orang-orang hindu dan budha masuk islam.
  2. Zaman Merebut Kemerdekan dan Pasca Revolisi Indonesia, seni budaya dijadikan propaganda politik yang banyak digunakan oleh orang-orang atau kelompok politik seperti Partak Komunis Indonesia sebagai media pencapaian revolusi komunis. Akan tetapii yang menjadi penyesalan adalah orang-orang islam (para kiyai), seni budaya media konprotasi politik hingga melahirkan hukum-hukum pengharaman terhadap seni budaya, akhirnya islam di kaum abangan dan sebagian kiyai terjadi kristalisasi pengharaman sampai hari ini. Maka dari kondisi tadi, terjadi konplik presefsi hukum diantaranya ada yang membolehkan, ada sebagaian seni dibolehkan dan tidak boleh/tidak diterima dan ada total tidak diterimanya, dan ada juga yang benar-benar menolak.
  3. Zaman Reformasi, yaitu: kaum politk dan partainya mereka menggiring para seniman dan budayawan untuk terjun kedunia politik. hal ini terjadi dengan menjamurnya para artis papan atas (dalam presfektif media) mendapatkan posisi daya tawar yang tinggi dengan menpatkan mereka sebagai calon atau wakil calon dalam pemenangan elit politik walau dengan mengesampingkan nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan.
  4. Zaman ? , yaitu : kaum spritual menggiring seni budaya (aktor seni dan budaya) menepatkan akan adanya kematian.


Kematian seni budaya yang disembunyikan

    Perkambangan Seni Budaya Dalam Blog Lain